Si Kue Jahe

ada yang tahu apa yang ingin aku ceritakan??? Yupz lagi-lagi aku ingin menceritakan si Kue Jahe, mulanya aku mendapatkan cerita ini dari salah satu jejaring sosial. aku mendapatkan cerita ini terinspirasi dengan musimnya datang liburan dari anak sekolah yang baru saja usai mengambil hasil raport-nya dan hari raya Natal & Tahun baru, dan ini merupakan cerita terjemahaan.

Nah beruhubung sekarang sedang musim liburan jadi aku buat postingan tentang kue (•ˆ⌣ˆ•) eit's tapi aku bukan ingin menceritakan bagaimana cara proses membuatnya loch...!!!

aduuuh makin panjang lebar saja aku membuka isi postingan ini padahal para pembaca blog setia aku ini sudah tak sabar segera ingin mengetahui isi ceritanya (xixixix), oke langsung saja para pembaca setia untuk membaca dan menyimaknya.

Pada jaman dahulu kala, seorang wanita tua bersama suaminya hidup di sebuah rumah kecil. Suatu hari wanita tua itu membuat kue jahe berbentuk anak laki-laki. Dia menghiasinya dengan manisan untuk matanya dan buah cherry untuk kancing bajunya. Lalu wanita itu memanggannya di dalam oven.

Wanita tua dan suaminya merasa sangat lapar, dan ingin memakan kue jahe bikinannya. Pada saatnya kue itu matang, wanita itu membuka pintu oven. Si Kue Jahe itu melompat keluar dari loyang dan berlari ke arah jendela yang terbuka sambil berseru, "Jangan memakanku!"

Wanita tua dan suaminya berlari mengejar Kue Jahe berbentuk anak laki-laki itu.

"Berhenti! Berhenti!" mereka berseru. Kue Jahe berbentuk anak laki-laki itu tidak menengok ke belakang. Dia terus berlari sambil berkata, "Lari, lari, secepat mungkin! Kalian tidak dapat menangkapku, akulah Si Kue Jahe !"

Di ujung jalan, dia berlari kencang saat dia berpapasan dengan seekor babi, "Berhenti! Berhenti! Aku ingin memakanmu," teriak si babi. Namun Si Kue Jahe berlari terlalu kencang.

Dia terus berlari sambil berkata, "Lari, lari, secepat mungkin! Kalian tidak dapat menangkapku, akulah Si Kue Jahe !"

Lebih jauh lagi dia bertemu dengan seekor sapi, "Berhenti! Berhenti! Hai anak kecil," seru sapi yang sedang lapar itu, "Aku ingin memakanmu."

Lagi-lagi Si Kue Jahe itu terlalu cepat. Dia berlari kencang di jalan sambil berkata,"Lari, lari, secepat mungkin! Kalian tidak dapat menangkapku, akulah Si Kue Jahe !"

Sapi mulai mengejar si Kue Jahe, bersama-sama dengan babi, dan wanita tua. Tapi Si Kue Jahe terlalu cepat bagi mereka.

Tak lama kemudian si kue jahe bertemu dengan seekor kuda.

"Berhenti! Berhenti!" Seru si kuda. "Aku ingin memakanmu, anak kecil."

Tapi Si Kue Jahe tidak berhenti. Dia berkata, "Lari, lari, secepat mungkin! Kalian tidak dapat menangkapku, akulah Si Kue Jahe !"

Kuda itu lalu bergabung dalam kejar-kejaran itu. Si Kue Jahe tertawa dan tertawa, sampai akhirnya dia tiba di tepi sungai.

Oh tidak!" dia berseru, "Mereka akan menangkapku. Bagaimana mungkin aku bisa menyeberang sungai?"

"Oh tidak!" dia berseru, "Mereka akan menangkapku. Bagaimana mungkin aku bisa

menyeberang sungai?"

Seekor rubah yang cerdik muncul dari balik pohon.

Aku bisa membantumu untuk menyeberangi sungai," kata si rubah.

Meloncatlah ke atas ekorku dan aku akan berenang menyeberang sungai."

"Kau tidak akan memakanku kan?" kata Si Kue Jahe.

Tentu saja tidak," kata si rubah. "Aku hanya ingin membantumu."

Si Kue Jahe naik ke atas ekor si rubah. Tak lama kemudian, Si Kue Jahe mulai basah.

"Naiklah ke atas punggungku," kata si rubah.

Lalu si Kue Jahe menurutinya.

Sambil berenang, si rubah berkata, "Kau terlalu berat. Aku lelah. Meloncatlah ke atas moncongku."

Segera setelah mereka sampai ke seberang sungai, lalu si rubah melemparkan si Kue Jahe ke udara.

Dia membuka mulutnya dan "Hap!" Itulah akhir hidup dari Si Kue Jahe.

Lalu si Kue Jahe menuruti apa yang diminta si rubah.

sumber : Diterjemahkan secara bebas oleh Rachel Hutami, 23 December 2011 dari www.topmarks.co.uk/stories/gingerbread.htm

nah bagaimana seru bukan cerita ini??? setelah kalian membaca cerita-nya jangan lupa selalu untuk meninggalkan jejak-Mu di bawah ini ^_^